WPdotCOM, Jakarta — Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, meyakini perangkat teknologi mampu menjawab tantangan pembelajaran jarak jauh.
Menurutnya, ada selisih besar antara siswa yang memiliki akses terhadap teknologi dengan yang tidak terhadap hasil belajar jarak jauh.
“Padahal, teknologi memiliki potensi pemerataan akses atau kesempatan mendapat akses yang setara terhadap materi dan pembelajaran yang sama,” katanya pada acara media briefing Adaptasi Sistem Pendidikan selama Covid-19, kemarin di Jakarta.
Briefing tersebut adalah hasil kerja sama antara Kementerian Luar Negeri, Kemdikbud, dan Ketua Tim Pakar Penanganan Covid-19, yang digelar di Istana Kepresidenan Jakarta.
Kata Nadiem lagi, salah satu cara untuk mengatasi keterbatasan sarana pembelajaran, pihaknya telah menggagas Program Belajar dari Rumah (BDR) yang ditayangkan di TVRI.
Seperti dketahui semua pihak, acara itu merupakan salah satu alternatif belajar yang diberikan Kemdikbud dalam rangka membantu banyak keluarga yang memiliki keterbatasan pada akses internet. Dengan begitu, harapannya anak-anak memperoleh stimulus untuk terus belajar di rumahnya masing-masing.
Untuk mengukur efektifitas program belajar di televisi, Kemdikbud bersama UNICEF telah melakukan survei untuk mengevaluasi pelaksanaan program Belajar dari Rumah di TVRI sejak ditayangkan mulai 13 April 2020 yang lalu. Hasilnya sebanyak 99 persen guru, siswa, dan orang tua, baik di wilayah 3T (terdepan, terluar, tertinggal) maupun non-3T mengetahui adanya program belajar dari rumah.
Mas Menteri semoga program BDR sukses ya!