“Di antaranya siswa juga di bekali dengan keahlian lain yang termasuk dalam Unit produksi sekolah yaitu pembuatan makan ringan atau snak cindera mata berupa makanan khas Indonesia. “Anak anak sudah memasarkan produk makanan olah mereka tersebut. Bahkan sudah banyak yang pesan. Apalagi jika memasuki bulan puas menuju lebaran banyak juga yang pesan jauh jauh hari,” imbuhnya.
Lanjutnya lagi, yang terpenting selain hal tersebut sebagai salah satu kegiatan bagaimana berwira usaha yang menghasilkan rupiah, juga sebagai salah satu pembelajaran bagi siswa bagaimana mengelolah, membuat, dan memasarkan suatu produk,
Ditanya juga tentang penerimaan siswa baru tahun ajaran kemarin apaka ada pengurangan dalam hal penerimaan siswa baru karena pandemic covid-19, Didin mengatakan bahwa Alhamdulilah SMK Yadika pada saat penerimaan siswa baru tahun 2019-2020 tetap normal. Ini membuktikan bahwa SMK yadika tetap normal dan menerima banyak siswa sesuai kemampuan ruangan.
Diakhir, Didin juga menjelaskan bahwa keberhasilan SMK Yadika tetap normal dalam penerimaan siswa baru membuktikan bahwa ini adalah bukti bahwa Yadika tetap banyak diminati orang tua siswa, walaupun saat ini pemerintah menggaungkan untuk SLTA adalah gratis (untuk sekolah negeri) sedangkan sekolah swasta masih ada iuran wajib siswa. Tapi didin tetap yakin bahwa SMK Yadika akan tetap diminati.
Untuk itulah dalam hal ini Didin selalu berbenah dan berbenah bagaimana caranya untuk memberikan hal terbaik kepada siswanya. Baik dalam pemenuhan hak belajar dan pemenuhan sarana, juga dalam hal keberhasilan mengantarkan siswanya ke dunia kerja ataupun melanjutkan pada PTN di Indonesia.
Reporter: Yudi Sudrajat (Ka. Biro Jabar)