
WPdotCOM – Pelaksanaan pembelajaran di masa pandemi di Sekolah Dasar Islam (SDI) Al-Azhar Simabur, khususnya di kelas V, dilakukan dengan sistem luring.
Melalui sistem luring, belum terlihat hasil yang menggembirakan sesuai harapan dari pihak sekolah. Hal itu disebabkan belum adanya kesadaran siswa untuk belajar secara mandiri di rumah.. Selain itu, yang menjadi penyebabnya adalah, siswa masih menganggap waktu pembelajaran di rumah sebagai masa libur. Mereka masih menggunakan setiap hari sebagai waktu bermain.
Pada sisi lain, kurangnya perhatian dari orangtua siswa juga turut memperparah kondisi ini. Belum maksimalnya motivasi dari orangtua siswa untuk mendampingi anak belajar di rumah, adalah salah satu masalah yang harusnya dicarikan solusi bersama.
Hal wajar bilamana kondisi orangtua yang sibuk dengan pekerjaan di luar rumah. Namun tentunya ini tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak memperhatikan anak dalam masa belajar.
Masih banyak ditemukan siswa yang tidak mengumpulkan tugas secara tepat waktu. Begitu pula dnegan hasil kerja siswa, pihak sekolah menyatakan belum maksimal. Bahkan ada siswa yang tidak pernah mengerjakan tugas sekolah sama sekali selama tiga minggu berturut-turut.
Melihat kondisi ini, sebagai pendidik rasanya perlu melakukan konsultasi kepada pihak orangtua siswa. Gunanya adalah untuk mencarikan solusi belajar anaknya di rumah selama program pembelajaran jarak jauh berlangsung.
Menggunakan waktu yang telah disesuaikan dengan kesediaan orangtua siswa, para guru pun berupaya melakukan pembicaraan. Jawaban beragam pun diperoleh dari orangtua siswa. Bahkan ada yang kurang menyenangkan dari pihak orangtua siswa saat para pendidik melakukan konsultasi.
Faktor-faktor di atas menjadi masalah dalam PJJ. Kerjasama antara pihak sekolah dnegan orangtua siswa, menjadi hal utama yang harus dicarikan solusinya. Karena, siswa bersangkutan sejak masa belajar di rumah diterapkan, ada dalam kendali mereka sebagai orangtua.
Pada sisi anak, faktor lingkungan juga turut mempengaruhi keinginan dan motivasi belajar di masa PJJ. Semua persoalan ini, semoga menjadi masukan bagi pendidik, guru dan pemerintah dalam menyikapi PJJ melalui metode daring dan luring. (*)
Penulis: Yuliasan, S.Pd.SD (Guru SDI Al-Azhar Muhammadiyah Simabur, Tanah Datar)