WPdotCOM – Mempertahankan minat baca terlebih meningkatkannya menjadi hal sulit untuk diwujukan. Terlebih pada masa pandemi saat ini.
Sebelum pandemi, guru dapat memantau langsung aktivitas siswa, termasuk aktivitas membaca sebagai salah satu literasi sekolah. Namun saat ini tentu sulit dilakukan. Seluruh pembelajaran dilakukan dari jarak jauh (daring). Sebagai guru tentu harus tetap mengupayakan bagaimana minat baca siswa tidak menurun selama belajar di rumah.
Beberapa upaya dapat dilakukan guru untuk mempertahankan minat baca ditengah pandemi. Beberapa upaya berikut dapat dijadikan contoh bagi guru yang sedang menghadapi kesulitan dalam hal ini. Upaya pertama, guru membuat kesepakatan dengan orang tua dan siswa.
Kesepakatan yang dibuat seperti menyediakan waktu selama 30 menit dalam sehari untuk membaca buku. Siswa harus melakukan aktivitas membaca diluar buku pelajaran sekurang-kurangnya 30 menit dalam sehari.
Guru juga harus selalu mengingatkan melalui media yang dipilih oleh sekolah untuk melakukan interaksi siswa-guru seperti whatsaap misalnya. Kegiatan membaca siswa secara rutin dipantau oleh guru.
Upaya kedua, kerjasama dengan orang tua. Guru hanya dapat memantau dari jarak jauh, untuk itu diperlukan orang sekitar yang dapat memantau secara langsung. Orang terdekat tersebut tidak lain adalah orang tua.
Guru dan orang tua hendaknya membangun kerjasama yang baik dalam mengawasi kegiatan anak. Orang tua diminta ketersediaanya dalam memantau secara langsung atau lebih baik lagi jika dapat menemani selama anaknya membaca buku. Diharapkan anak menjadi patuh dan tujuan pembelajaran dapat berjalan dengan baik.
Upaya ketiga, menyediakan bahan bacaan yang menarik. Guru dituntut untuk menyediakan bahan bacaan yang banyak, beragam, dan menarik bagi siswa. Hal ini menjadi penting karena tidak setiap rumah memiliki buku bacaan yang memadai. Guru dapat menyediakan bahan bacaan dalam grup belajar di WhatsApp. Siswa bisa mengakses secara online bahan bacaan yang disediakan guru. Hal ini akan membantu guru dalam memantau bacaan yang layak atau tidak layak untuk dibaca siswa.
Upaya selanjutnya adalah membuat ulasan bacaan. Sebagai bukti siswa telah membaca, guru meminta siswa membuat ulasan ringkas buku yang dibacanya. Ulasan yang dibuat siswa dikirim langsung kepada guru dan diperiksa oleh guru. Hasil tulisan siswa menjadi bukti penting, berjalan baik atau tidaknya literasi sekolah selama pandemi Covid-19. Sekaligus sebagai literasi lanjutan yaitu melatih kemampuan menulis siswa.
Sebagai penutup, upaya selanjutnya adalah mendokumentasikan setiap kegiatan siswa. Setiap kegiatan siswa jangan lupa untuk didokumentasikan. Mintalah orang tua atau orang terdekat lainnya untuk mendokumentasikan kegiatan membaca maupun menulis anak. Hasil dokumentasi dapat dikirim ke grup belajar dan dapat pula ditempelkan di kamar siswa sebagai penyemangat siswa dalam menjalankan rutinitasnya. Diharapkan siswa lain dapat lebih terpacu dengan melihat kegiatan temannya yang didokumentasikan.
Beberapa upaya tersebut dapat berjalan hanya dengan kerjasama yang baik antara guru, orang tua, dan siswa. Beberapa upaya lain mungkin dapat pula dilakukan untuk menambah variasi. Upaya tersebut dilakukan semata-mata untuk mempertahankan atau bahkan dapat meningkatkan minat baca siswa walaupun dihadapkan pada pandemi Covid-19 seperti saat ini.
Penulis: Dian Rica Luxielmi (Guru MTs Muhammadiyah Batusangkar)