
WPdotCOM, Medan – Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kemdikbud Nizam mengungkapkan, terdapat empat hal yang berkaitan dengan penguatan mutu dan relevansi dosen.
Pertama, akselerasi program doktor untuk dosen, terutama program gelar ganda (double degree) dan program bersama (joint program). Dengan akselerasi, dosen dapat melanjutkan ke jenjang doktoral (S-3) dan mendapatkan pengakuan internasional.
“Jadi, dari devisa akan lebih hemat, tetapi dosen kita tetap mendapatkan pengalaman di luar negeri dengan kuliah campuran (luar negeri dan dalam negeri). Kemudian, program-program jalur cepat (fast track) untuk mahasiswa S-1 yang potensial bisa langsung S-2 dan S-3 nanti dapat dibina oleh perguruan tinggi untuk menjadi dosen di masa depan,” terang Nizam dalam acara Sosialisasi Pedoman Operasional Beban Kerja Dosen Tahun 2021 di Parapat, Sumatera Utara, (18/3) lalu.
Kedua, meningkatkan relevansi dosen. Sejalan dengan semangat Kampus Merdeka, Ditjen Dikti mendorong agar dosen mempunyai pengalaman yang mendalam dengan dunia usaha dan dunia industri (DUDI).
Hal ini, kata Nizam, bukan berarti dosen melupakan kewajibannya mengajar, namun kegiatannya itu berinstitusi sehingga bermanfaat bagi dosen, perguruan tinggi, maupun DUDI.
Ketiga, penataan sistem dan karier dosen. Adapun yang menjadi penekanan utama adalah memperkuat dan memperbaiki kualitas dosen agar menjadi unggul dan kreatif, serta tersedianya ruang untuk mengaktualisasikan potensi secara maksimal.
Keempat, program profesor kelas dunia (world class professor). “Kita bisa mengundang profesor-profesor kelas dunia untuk mengajar di kampus kita dan sebaliknya, kita mengirim para profesor dan dosen-dosen kita untuk mendapatkan pengalaman di kampus-kampus kelas dunia,” kata Nizam.
Kegiatan Kampus Merdeka bermuara pada delapan indikator utama, yaitu lulusan mendapat pekerjaan yang layak, mahasiswa mendapat pengalaman di luar kampus, dosen berkegiatan di luar kampus, praktisi mengajar di dalam kampus, hasil kerja dosen digunakan masyarakat dan rekognisi internasional, program studi bekerja sama dengan mitra kelas dunia, kelas yang kolaboratif dan partisipatif, dan serta program studi berstandar internasional.
