Mengatasi Kedisiplinan Siswa Melalui Jurnal Harian Selama PJJ

ARTIKEL ILMIAH126 Dilihat

WPdotCOM – Pemerintah menetapkan kebijakan Belajar dari Rumah (BDR) sejak awal pandemi Covid-19 menyebar di Indonesia, yaitu bulan Maret 2020.

Kebijakan pemerintah tentang Belajar dari Rumah tersebut, tertuang dalam Surat Edaran Meneteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 4 Tahun 2020 yang diterbitkan pada 24 Maret 2020. Kebijakan Belajar dari Rumah ini masih terus berjalan meski sudah berganti tahun ajaran dikarenakan pandemi belum juga berakhir.

Berdasarkan Surat Edaran Sesjen Kemendikbud Nomor 15 Tahun 2020 tentang pedoman penyelenggaraan Belajar Dari Rumah dalam masa darurat penyebaran Corona Virus Disease (Covid-19), pelaksanaan BDR dilakukan dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ) yang dibagi ke dalam dua pendekatan. Pendekatan itu adalah pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran jarak jauh luar jaringan (luring).

Dalam pelaksanaannya, sekolah dapat memilih pendekatan tersebut sesuai dengan kondisi sekolah masing-masing. Guru Kelas IV SDN Pandanwangi 1 Kota Malang menyusun kurikulum tingkat satuan pendidikan tahun ajaran 2020/2021 dengan menyesuaikan kondisi darurat Covid-19. Proses pembelajaran dilaksanakan melalui sistem kombinasi, yaitu pembelajaran daring dan luring.

Dikutip dalam laman Kemendikbud, dalam pelaksanaan pembelajaran daring, kemendikbud mengimbau guru untuk menghadirkan pembelajaran yang menyenangkan. Namun, kenyataan di lapangan, pembelajaran daring yang dilaksanakan selama ini belum dapat meningkatkan motivasi peserta didik dalam belajar. Peserta didik mengalami kejenuhan dalam mengikuti pembelajaran daring.

Awalnya peserta didik sangat termotivasi saat mengikuti pembelajaran daring. Peserta didik selalu mengerjakan dan mengumpulkan tugas tepat waktu. Namun, semakin lama peserta didik mengalami kejenuhan. Tugas tidak langsung dikerjakan sehingga pengumpulannya pada google classroom tidak tepat waktu.

Beberapa faktor yang menyebabkan peserta didik memiliki motivasi yang rendah saat pembelajaran daring di antaranya (1) pelaksanaan pembelajaran daring yang hanya diberi tugas melalui Google Classroom kemudian peserta didik harus mengerjakan tugas dan mengumpulkan kepada guru; (2) guru belum menerapkan model dan metode bervariasi saat melaksanakan pembelajaran daring; (3) kurangnya interaksi antara peserta didik dengan guru dalam pelaksanaan pembelajaran daring yang selama ini dilaksanakan.

Berdasarkan hasil pengamatan terkait motivasi belajar peserta didik, untuk mengatasi permasalahan tersebut, guru harus mengupayakan diri agar motivasi belajar peserta didik dalam pembelajaran daring meningkat.

Guru sebagai peneliti perbaikan pembelajaran berpendapat bahwa dengan menggunakaan format jurnal harian kelas 4 SDN Pandanwangi 1 dapat menjadi alternatif bagi guru untuk meningkatkan motivasi peserta didik dalam mengikuti pembelajaran daring.

Merujuk pada konsep kontruktivisme pendidikan, keberhasilan belajar peserta didik ditentukan oleh seberapa mampu mereka membangun pengetahuan dan pemahaman tentang suatu materi pelajaran berdasarkan pengalaman belajar yang mereka alami sendiri (Nur, 2016: 29).

Tahapan model pembelajaran Brain Based Learning yang disampaikan oleh Jensen (dalam Solihat, 2017: 453-454) antara lain (1) pra-pembelajaran; (2) persiapan; (3) inisiasi dan akuisisi; (4) elaborasi; (5) inkubasi dan memasukkan memori; (6) verifikasi dan pengecekan keyakinan; dan (7) perayaan dan integrasi.

Dikarenakan pembelajaran dilaksanakan secara daring, model Brain Based Learning lebih disederhanakan sehingga mudah untuk diterapkan peserta didik.

Penulis:  Yuliana, S.Pd (Guru SDN Pandanwangi 1 Kota Malang)

Blibli.com
Blibli.com