WPdotCOM – Untuk tahun ajaran 2020/2021 siswa sekolah masih menggunakan system pembelajaran jarak jauh. Dan guru, diberi keleluasaan menggunakan metode apa saja.
Selama mengajar dengan sistem ini, penulis menggunakan blog. Bagi penulis blog sangat menguntungkan, sebab siswa belajar seperti biasanya. Guru dituntut bisa menguasai IT yang bermanfaat bagi pembelajaran jarak jauh.
Buku K-13 pun penulis download dari internet. Materi yang harus diajarkan, dirangkum selama satu minggu untuk selanjutnya digabungkan permata pelajaran. Setelah itu dimasukkan ke dalam blog guru yang penulis miliki.
Satu hari pembelajaran, penulis buat untuk satu mata pelajaran. Tujuannya untuk memudahkan guru dalam penyampaian mater, dan siswa juga mudah untuk mempelajarinya. Materi lalu penulis share setiap hari. Sehingga siswa tidak perlu mencari-cari lagi setiap kali mendapat tugas pembelajaran.
Penggunaan blog ternyata sangat membantu dan efisien. Siswa belajar seakan-akan dengan tetap membuka buku. Materi mereka catat dalam buku tulis mereka. Bila ada yang sakit dan tidak bisa belajar pada hari itu, mereka bisa membukanya di lain hari dengan membuka tanggal yang akan dilihat.
Setelah menyalin blog, mereka segera mengerjakan soal isian lewat Google Form. Soal penulis buat sebanyak 10 soal. Saat mengerjakan, siswa boleh dengan membaca catatan dari blog, dibantu orang tua atau kakaknya, bahkan bisa dengan membuka internet sebagai sumber lain.
Soal-soal untuk tugas siswa, tidak selalu ada di dalam blog penulis. Mereka penulis persilahkan untuk mencari jawaban dari media lain. Dengan begitu, mereka jadi anak yang selalu ingin membuka wawasan melalui banyak media.
Juga dengan Google Form banyak metode yang bisa dilakukan. Siswa bisa juga mengirim video pembelajaran, misalnya video menyanyi, menari, senam, dll. Mereka juga bisa mengirim foto hasil karya mereka. Saat proses mengerjakan tugas, mereka difoto setiap hari sebagai absensi. Jadi orang tua tidak perlu lagi sering datang ke sekolah untuk mengambil dan mengumpulkan tugas. Dengan demikian, proses pembelajaran menunjukkan pada usaha siswa mempelajari bahan pelajaran sebagai akibat dari perlakuan guru. (Wina Sanjaya, 2008: 81).
Untuk kegiatan belajar pagi hari, penulis memilih melakukan pembelajaran dengan Google Meet, khususnya untuk pelajaran Matematika. Tetapi pesertanya hanya sedikit. Hal ini dikarenakan keterbatasan gadget yang dimiliki siswa. Biasanya smartphone mereka gunakan bergantian dengan orang tua. Jadi siswa mengerjakan tugasnya sepulang orang tuanya bekerja. Atau bergantian dengan kakaknya.
Selain menggunakan Google Form, saya juga menggunakan ThatQuiz untuk soal ulangan harian per sub tema. Soal penulis buat menggunakan soal pilihan ganda.
Ternyata, selama PJJ bukan menjadikan guru dan siswa kewalahan. Selagi guru bisa berinisiatif dan kreatif, tentu proses belajar tidak akan terkendala. Menurut Amhad Rohani (2004: 157) kendala dalam pembelajaran adalah beberapa faktor yang menghambat pembelajaran baik dari faktor guru, peserta didik, keluarga, dan fasilitas. Ini harus disiasati guru agar tidak terjadi.
Dengan adanya kreativitas guru dalam menyiasatinya, perkiraan atau proyeksi guru mengenai seluruh kegiatan yang dilakukan, terutama dalam kaitannya dengan pembentukan kompetensi dan pencapaian tujuan pembelajaran (Mulyasa, 2010:155), akan dapat dicapai dengan baik.
Penulis: Dyah Ambarjanti, S.Pd (Guru SDN Pandanwangi 1 Kota Malang)