WPdotCOM, Bandung – Pandemi yang melanda dunia saat ini memang cukup merepotkan. Banyak sektor usaha yang gulung tikar karena tidak adanya pemasukan disebabkan adanya pembatasan kegiatan masyarakat yang mengakibatkan kerumunan.
Bukan hanya sektor usaha, banyak sektor lain yang juga terkena dampak oleh semua itu. Salah satunya adalah dunia pendidikan. Kegiatan belajar mengajar hampir tidak ada sama sekali selama hampir dua tahun semenjak virus Covid-19 melanda dunia.
Semua kegiatan yang berhubungan dengan pelaksanaan sekolah dari tingkat TK hingga perguruan tinggi diliburkan. Proses pembelajaran hanya dapat dilaksanakan secara online atau daring dan virtual saja selama masa pandemi ini.
Namun setelah berjalan cukup lama, angin segar untuk dunia pendidikan sudah mulai tampak. Diperkirakan sudah ada penurunan penyebaran dari virus yang cukup mematikan tersebut. Berbagai daerah di belahan muka dunia sudah sedikit memberikan kelonggaran dengan berbagai aturan yang ada.
Pendi Efendi kepala SMK Pasundan 2 Banjaran.
Tak ketinggalan di tanah air. Melandainya penyebaran membuat sedikit kelonggaran terhadap aturan dan pembatasan. Seperti dengan kembali dibukanya mall, masjid, toko dan swalayan, dan dunia pendidikan. Semua itu merupakan angin segar bagi berbagai sektor.
Ditemui di sekolah, Wakasek Kurikulum SMK Pasundan 2 Banjaran Utep Wawan, S.Pd.I mengatakan, “alhamdulilah kita segara akan melaksanakan kegiatan pembelajaran tatap muka walau masih terbatas.”
Nantinya, katanya, untuk pelasanaan PTM tTrbatas tersebut dimulai 25 pesen dulu. Lalu meningkat 50 persen jika nantinya pada pelaksanaannya tidak ada kendala atau tidak ada hal-hal seperti adanya penularan atau penyebaran di kalangan siswa atau guru.
“Namun sebelumnya, kita juga harus membuat surat yang ditujukan kepada seluruh orang tua siswa, apakah mereka setuju jika nantinya kita mengadakan kegiatan tatap muka. Setelah kita menerima balasan, ternyata hampir 100 persen orang tua siswa menyetujui untuk dilaksanakannya PTM tersebut. Jadi insya Allah dalam minggu-minggu ini kita akan mencoba untuk melaksanakan PTM terbatas tersebut,” papar Wawan
Ditemui juga di tempat yang sama. Pendi Efendi kepala SMK Pasundan 2 Banjaran, “dalam rangka pelaksanaan kegiatan PTM terbatas yang akan kita laksnakan dalam waktu dekat (minggu ini), salah satu persyaratannya, setiap sekolah baik itu guru maupun siswanya harus sudah di vaksin. Untuk itu dalam minggu ini juga kita akan mengdakan kegiatan vaksin untuk siswa.”
Kegiatan vaksin yang dilaksanakan oleh pemerintah yang dalam hal ini pihak Kepolisian, akan memberikan vaksin ke dunia pendidikan, khususnya Yayasan Pasundan Banjaran. “Alhamdulilah mendapatkan 1.250 dosis vaksin yang diperuntukkan bagi empat sekolah yang i bawah naungan yayasan Pasundan Banjaran,” sambungnya.
“Kami mengucapkan banyak terima kasih kepada pemerintah khususnya pihak Kepolisian dengan pemberian vaksin tersebut. Tentunya ke depan kita akan dapat mengadakan PTM secara bertahap,” ungkap Pendi.
Ditanya juga dalam hal pelaksanaan vaksin dengan jumlah siswa yang cukup banyak yaitu hingga 3000 siswa, tentunya jumlah dosis vaksin yang diberikan masih kurang kalau dilihat dari jumlah.
“Kebetulan untuk tahap awal ini hanya kami peruntukan untuk kelas 3 dulu. Nanti untuk tahap selanjutnya baru menyusul kelas 1 dan 2. Namun sebenarnya, banyak dari siswa juga yang sudah divaksin di luar kegiatan ini, seperti pada kegiatan gebyar di Sabilulungan dan Jalak Harupat kemarin. Jadi hanya tinggal sedikit yang belum divaksin di SMK Pasundan,” jelas ambah Pendi.
Terakhir Pendi mengatakan, semoga saja program seperti itu nantinya bisa berlanjut terus, dan secepatnya dilaksanakan. “Sebab kasian kalau pelaksanaan kegiatan KBM dilaksanakan daring terus. Kami agak pesimis pembelajaran dan kurikulu bisa tercapai.”
“Semoga saja pandemi ini segera cepat berlalu, selanjutnya untuk kegiatan KBM bisa kembali berjalan dengan normal. Bukan itu saja tentunya, semua sektor pendukung bisa kembali normal dan ekonomi bangsa ini bisa berjalan kembali,” pungkasnya. (YD)