2. Siap untuk mengorbankan waktu. Kepala sekolah dan guru Sekolah Penggerak akan lebih banyak tersita waktunya bahkan di luar jam dinas untuk mengemas dan mempersiapkan segala sesuatu terkait dengan program yang sedang dijalankan. Untuk itu, kesiapan mengorbankan waktu ini adalah hal penting agar tidak menjadi masalah di kemudian hari.
3. Komitmen untuk memperjuangkan program dan implementasi. Setiap perubahan harus dilakukan dengan perjuangan yang membutuhkan komitmen bersama. Kepala sekolah dan guru di satuan pendidikan yang mengikuti Sekolah Penggerak, dipastikan harus memiliki komitmen untuk memperjuangkan bersama implementasi Sekolah Penggerak.
3. Sekolah penggerak adalah program yang mengedepankan semangat belajar semua elemen, termasuk kepala sekolah dan guru. Jadi, harus ada kebersamaan antara kepala sekolah dan guru yang semangat belajar untuk menerima hal-hal baru dalam perjalanannya sebagai sekolah penggerak. Ketimpangan di salah satu pihak antara kepala sekolah dan guru, dapat saja menimbulkan masalah yang akan mengurangi kelancaran pengembangan sekolah menuju perubahan yang lebih baik.
Keempat persiapan di atas, menjadi tolok-ukur bagi sekolah yang siap menjalankan sekolahnya sebagai Sekolah Penggerak. Kunci utamanya adalah mempersiapkan diri antara kepala sekolah dan guru dalam segala hal yang berkaitan dengan memajukan pendidikan dan penyelenggaraannya. (*)
Sumber bacaan:
- MySCH.Id. Program Sekolah Penggerak. https://www.mysch.id/blog/detail/155/program-sekolah-penggerak
- Kemdikbudristek. Sekolah Penggerak. https://sekolah.penggerak.kemdikbud.go.id
Penulis: Tilfitra Rosi (Kepala SDN 03 Pasanehan. Kec. Canduang Kab. Agam – Sumbar)