Kaleidoskop Pendidikan 2022, CIPS Catat Evaluasi Sektor Pendidikan

Berita Nasional113 Dilihat

Jakarta – Center for Indonesian Policy Studies (CIPS) mencatat ada sejumlah hal yang perlu dievaluasi pemerintah di sektor pendidikan sepanjang 2022.

“Pandemi covid-19 semakin menunjukkan mendesaknya kebutuhan akan digitalisasi pendidikan. Digitalisasi diperlukan untuk mewujudkan sistem pendidikan resilien di mana semua anak dapat tetap mengakses haknya untuk belajar dalam situasi apa pun,” kata peneliti CIPS Nadia Fairuza Azzahra dalam keterangan tertulis, Kamis lalu.

Nadia menekankan digitalisasi pendidikan perlu dilakukan efektif dan meningkatkan kualitas pendidikan dengan memperhatikan kemampuan guru dan siswa, ketersediaan jaringan, dan perangkat. Dia menyebut pelaksanaan pembelajaran jarak jauh (PJJ) tidak sempurna.

Tetapi, PJJ menunjukkan berbagai permasalahan yang perlu diselesaikan untuk memastikan akses semua anak kepada pendidikan. Dia mengatakan PJJ menunjukkan kesenjangan digital atau digital divide antardaerah.

Lalu, masih kurangnya pelatihan yang dapat membantu guru membangun kompetensi dan kepercayaan diri mereka dalam mengintegrasikan perangkat keras dan perangkat lunak ke dalam kegiatan mengajar mereka. Serta masih rendahnya tingkat literasi digital di kalangan siswa dan guru.

Nadia menyebut Kemdikbudristek perlu memperkuat kerja sama dengan Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) terkait pembangunan infrastruktur digital yang memungkinkan pelaksanaan PJJ di masa mendatang.

Pelibatan swasta juga dapat dijadikan pilihan mengingat pembangunan infrastruktur digital membutuhkan anggaran tidak sedikit. Nadia mengatakan melibatkan swasta berarti keduanya dapat berbagi sumber daya yang memungkinkan cakupan program menjadi lebih luas.

“Selain itu, permasalahan literasi digital yang masih rendah juga perlu segera ditangani dengan mengintegrasikan kompetensi ini ke dalam kurikulum,” tutur Nadia.

Blibli.com
Blibli.com