Humbahas – Stunting adalah gangguan pertumbuhan dan perkembangan anak akibat kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang yang ditandai dengan panjang atau tinggi badannya berada di bawah standar.
Mengatasi hal itu, Kepala Dinas PMDP2A Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas), Binsar Marbun, meminta Pemerintah Desa Simarigung Kecamatan Dolok Sanggul agar bersinergi menuntaskan masalah kasus stunting di daerahnya.
Di wilayah tersebut angka kasus stunting sangat tinggi, dan perlu menjadi perhatian Pemerintah Desa kepada masyarakatnya. Demikian disampaikan Binsar kepada sejumlah Perangkat Desa, Bidan Desa, Kepala Sekolah, Rabu (15/2) di kantor Desa Simarigung.
Persoalan stunting merupakan tanggungjawab bersama, baik pelayanan kesehatan, pemerintah desa hingga sekolah. Karenanya, dalam penanganan kasus stunting harus dilakukan secara konvergensi dengan bergotong royong.
”Kepala Desa harus siap mengatur perangkatnya sampai dengan kepala dusun, untuk turun bersama dalam pelayanan kesehatan, memberikan gizi kepada ibu hamil, dan anak balita,” imbaunya.
Pemdes juga harus selalu berkoordinasi kepada Bidan Desa, mengetahui apa saja hal yang dibutuhkan untuk menekan angka tersebut, apakah dengan pemberian susu atau vitamin yang dibutuhkan. Selain dari perangkat desa, sekolah, juga peran kader pembangunan manusia atau KPM yang dibentuk secara khusus di desa.
Menurut dia, peran KPM harus siap memberikan edukasi tentang pentingnya pencegahaan stunting di pedesaan. Dan kader ini juga harus dibekali pelatihan sebagai tolak ukur dalam rangka memaksimalkan langkah strategis dalam penurunan stunting.
Dengan fungsi, membantu bidan desa dalam mengintervensi gizi yang terintegrasi ditingkat desa. “Nanti para bidan, mereka juga yang menemani ibu ke rumah warga. Tapi, sebelumnya berikan dulu sama mereka pengkaderan kesehatan tentang stunting,”pinta Binsar.
Untuk melihat angka stunting turun atau tidaknya ini, pihaknya akan kembali turun. “Kita akan memonitoring kenerja para Perangkat Desa dan Kepala Desa,” tegasnya.
Binsar juga mengungkapkan perhatiannya terhadap pendidikan anak desa terkhusus di bidang numerasi yang juga merupakan program prioritas bapak Bupati Dosmar Banjarnahor, SE.
“Kalau anak-anak di sekolah bagaimana? Apakah sudah mengikuti program Matematika Gasing? Berkoordinasi dengan sekolah dasar yang ada, jika sekolah belum menerapkan Gasing, rekomendasikan kepala sekolah untuk koordinasi dengan dinas pendidikan agar di sekolah itu bisa diterapkan,” ungkap Binsar.
Masalah pelayanan administrasi kependudukan juga tak terlepas dari perhatian Binsar Marbun. Dirinya meminta agar setiap Kepala Dusun untuk turun langsung ke masyarakat, aktif melakukan pelayanan administrasi kependudukan.
“Setiap Kepala Dusun harus aktif turun langsung ke lapangan, tanyai masyarakat tentang administrasi kependudukan mereka, agar tidak adalagi masyarakat yang terkendala tentang adminduk,” ucap Binsar.
Termasuk dalam hal jam kerja para aparatur Perangkat Desa, ia menegaskan agar Perangkat Desa displin waktu dalam pekerjaan guna meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat di Desa.
Bukan hanya itu, Mantan Camat Tarabintang itu juga menyinggung soal pengembangan ketahanan pangan, dimana dirinya memesankan Perangkat Desa agar selalu mengajak masyarakat untuk tetap memanfaatkan lahan kosong menjadi lahan produktif di desa tersebut.
Sementara itu Kepala Desa Simarigung (Kades), Dowes Simamora, berharap seluruh perangkat desa berkolaborasi dan bekerjasama untuk mengentaskan stunting, termasuk memberikan sosialisasi kepada masyarakat.
“Saya sangat berharap kepada kita teman-teman perangkat desa agar selalu berkoordinasi, terutama untuk hal sosialisasi kepada masyarakat,” saran Dowes.(*/theo)