
WPdotCOM — Menulis itu sulit? Apa yang harus saya tulis? Apakah tulisan saya menarik? Apakah saya memiliki bakat menulis?
Pertayaan-pertanyaan tersebut kerap kali muncul dalam pikiran kita ketika kita memulai menulis. Ketakutan-ketakutan tersebut, secara tidak langsung sebenarnya akan membatasi ruang gerak, daya pikir, daya imajinasi, bahkan kreativitas untuk menghasilkan tulisan.
Ironisnya, pertanyaan-pertanyaan tersebut kerap kali “menghantui” sehingga banyak orang enggan untuk menulis, bahkan phobia menulis. Namun, faktanya sekarang, pertanyaan-pertanyaan tersebut perlahan-lahan mulai terkikis setelah penulis mengikuti kegiatan Workshop penulisan buku dan jurnal bersama P3SDM Melati.
Dengan tajuk “Spirit Writing Class 1” P3SDM Melati memfasilitasi khalayak umum, khususnya guru-guru yang ingin belajar menulis. “Menulis itu mudah, menulis itu harus dimulai sekarang, dan tidak ada istilah penulis pemula”, itulah paparan menarik dari pimpinan umum lembaga P3SDM Melati Nova Indra, saat mengisi workshop penulisan buku dan jurnal yang di gelar di Toga Mas, Kota Malang, Minggu 28 Januari 2018.
Pria asal Riau ini memaparkan bahwa melalui kegiatan ini, diharapkan para peserta workshop yang notebenenya dari kalangan guru, bisa menghasilkan karya di tengah kesibukan mengajar dan segudang kewajiban lainnya.
Nah, hal ini senada dengan wacana pemerintah saat peringatan hari guru nasional beberapa waktu lalu tentang jargon “guru mulia karena karya”. Selain itu, kegiatan ini juga sesuai dengan wacana pemerintah tentang “satu guru satu buku”. Nova Indra menambahkan, untuk menjadi seorang penulis tidaklah perlu meniru gaya tulisan orang lain.
Menurutnya, penulis adalah seseorang yang mampu mengekspresikan diri, menggali potensi diri, menuliskan gagasannya sesuai dengan gaya atau karakteristik masing-masing. Tulislah apa yang anda temui, tulislah apa yang anda alami apalagi pengalaman mengajar selama bertahun-tahun.
Nah, misalnya, penulis sebagai seorang guru Kimia di salah satu sekolah negeri di Kota Malang. Penulis mencoba menuangkan ide gagasan tulisan saya dalam sebuah buku pengayaan soal-soal yang berbeda dari buku-buku yang lainnya. Buku itu dikemas berdasarkan SKL, dijelaskan secara lengkap, praktis dan terperinci. Buku ini hadir untuk memenuhi kebutuhan peserta didik yang sebentar lagi akan menghadapi USBN dan UN 2018. Buku ini adalah representasi dari pribadi sebagai seorang guru Kimia. Buku ini adalah hasil analisis sendiri terhadap semua permasalahan, tantangan, dan kecemasan peserta didik ketika menghadapi soal-soal USBN dan UN. Harapannya, peserta didik bisa meyakini bahwa kimia itu mudah. USBN dan UN bukanlah sesuatu yang harus ditakuti tetapi dihadapi.
Namun, selama ini yang menjadi kekhawatiran sebagai seorang penulis adalah apakah buku saya ini nantinya bisa saya klaim secara resmi sebagai karya saya mengingat buku ini belum masuk dalam daftar buku perpustakaan nasional. Dengan kata lain buku ini belumlah memiliki ISBN. Sebuah kegalauan yang luar biasa ketika buku yang ditulis sendiri digunakan atau disebarkan ke khalayak luas. Apalagi setelah mendengar paparan dari narasumber Nova Indra, bahwa karya tanpa ISBN bisa saja diklaim oleh orang lain. Padahal, karya ini dibuat dengan cucuran keringat, tenaga, emosi dan menguras pikiran.
Meskipun, awalnya asal-muasal keinginan menulis buku hanyalah sebatas membantu peserta didik dan terlebih-lebih agar ilmu yang saya memiliki bisa bermanfaat bagi orang banyak. Namun, hari ini, alhamdulillah saya dipertemukan dengan P3SDM Melati, dipertemukan dengan guru-guru hebat se-Malang Raya. Dan tentunya calon-calon penulis yang siap menuangkan berbagai gagasannya untuk menghasilkan karya yang bisa dinikmati oleh pembaca.
Akhirnya, kegundahan itu terjawab sudah. Karena selain memotivasi guru-guru untuk menulis, lembaga P3SDM Melati ini juga siap memberikan bimbingan menulis baik secara offline maupun online terhadap tulisan-tulisan yang dihasilkan oleh peserta workshop.
Tidak berhenti sampai di situ, P3SDM melati juga siap untuk membantu proses editing, penerbitan ISBN, hingga publikasi naskah. Sungguh luar biasa, bagi kami ini seperti “oase” di tengah padang pasir. Bagaimana tidak, kegalauan selama ini akan legalitas tulisan, terjawab dengan hadirnya kegiatan ini. Artinya, P3SDM Melati adalah sebuah lembaga yang tidak hanya memotivasi guru-guru untuk menulis, tetapi juga bertanggung jawab terhadap hasil final karya guru. Apalagi, guru-guru zaman now dengan segala macam kewajibannya tentu menjadi angin segar. Karena selain dapat menghasilkan tulisan, menuangkan gagasan, bonusnya adalah tulisan ini mampu digunakan untuk “kenaikan pangkat”.
Tetapi, yang menjadi catatan penting adalah “sebenarnya menulis bukanlah hanya semata-mata untuk kenaikan pangkat, untuk sebuah pencitraan. Tetapi lebih kepada menginspirasi semua orang dinikmati oleh pembaca sehingga dapat bermanfaat.
Ingatlah, sebaik-baik ilmu adalah yang bermanfaat untuk semua. Akhir kata, menulis tidaklah perlu bakat, menulis bukanlah bawaan, menulis bukanlah teori. Lalu? Apa yang harus dilakukan? Jawabannya dari semua pertanyaan di awal tulisan ini adalah “MENULISLAH”, Kapan? “SEKARANG”.
Semoga kita semua bisa menjadi inspirasi, paling tidak untuk keluarga dan orang di sekitar kita melalui sebuah karya. Sekali lagi, Guru Mulia Karena Karya. Tetap Semangat. Kita Bisa karena Terbiasa.
Penulis: Luh Murniasih (Guru SMA Negeri 3 Kota Malang)
