Menulis KTI Bukan Sekedar untuk Kenaikan Pangkat, Tapi Juga Karena Tanggungjawab

ARTIKEL ILMIAH78 Dilihat

WPdotCOM — Penulisan karya ilmiah di Indonesia, dewasa ini sering kita jumpai di media masa baik media elektronik maupun non-elektronik.

Guru sebagai tonggak pejuang ilmu yang selalu hadir dalam membina anak bangsa, dan mendidik untuk siswa supaya pandai, kreatif dan inovatif yang tentunya tidak lepas dari peran guru yang juga kreatif dalam membimbing baik dalam bidang studi akademik maupun non-akademik. Salah satunya dengan melahirkan karya ilmiah yang bermanfaat bagi pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri.

Karya ilmiah sangat diperlukan oleh guru dalam mencurahkan segala pemikirannya lewat tulisan ilmiah. Yang pemikiran itu merupakan pemikiran yang logis dan empiris. Logis yang artinya masuk akal. Berangkat dari itu, guru dalam membuat suatu karya ilmiah di mulai dari masalah yang muncul dari peserta didik yang kita ajar. Sehingga dapat menemukan pokok masalah yang bisa dijadikan menjadi suatu asumsi masalah, yang perlu diteliti dalam suatu penelitian tindakan kelas.

Pada proses penelitian tindakan kelas, akan diperoleh suatu hasil perbaikan dalam suatu proses pembelajaran sehingga didapat proses belajar-mengajar menjadi lebih baik berupa teknik, model maupun pendekatan mengajar. Dalam PTK akan terjadi proses membandingkan data dari siklus-siklus yang menjadi arah perbaikan, sehingga diharapkan dari siklus yang diujikan akan direfleksi untuk mendapatkan suatu hasil secara kongkrit untuk dapat di tarik kesimpulan siklus ke berapa yang dapat dijadikan dasar jawaban dari masalah yang muncul.

PTK di sekolah, khususnya di kelas X SMK Negeri 5 Malang seringkali menjadi hal tersulit bagi guru dalam proses memulai proses pembuatan suatu karya ilmiah. Padahal, PTK merupakan suatu tuntutan yang harus dilalui oleh setiap guru dalam menuangkan pikirannya secara tertulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh siswa. Walaupun kenyataan yang lain,  PTK menjadi suatu tuntutan salah satu syarat  dalam proses kenaikan pangkat yang di mulai dari pangkat golongan III b sampai dengan jenjang kepangkatan ke golongan Ive. Sehingga tuntutan kedinasan tersebut yang akhirnya sangat diperlukan sekali bagi guru dalam meningkatkan kualitas untuk selalu menulis suatu karya ilmiah yang baik dan berbeda dari tahun ke tahunnya.

Dari banyaknya permasalahan tersebut maka pemerintah mencanangkan hari literasi, yang tujuannya tidak lain baik guru dan siswa untuk gemar membaca dan menulis. Agar di peroleh hasil yang maksimal untuk guru dalam menelurkan karya-karya ilmiah yang baru, baik berupa artikel, buku maupun PTK.

Seiring dari wacana yang sudah di laksanakan tersebut guru terus mengembangkan sayapnya dalam menulis suatu karya ilmiah, dengan selalu bisa aktif ikut tergabung dalam kelompok kajian ilmiah yang ada di daerahnya dalam rangka meningkatkan SDM guru tersebut. Dengan harapan menjadikan guru yang pandai, cerdas dan selalu berinovatif.

Penulis: Wahyu Dewayani, M.Pd (Guru SMKN 5 Kota Malang)

Blibli.com
Blibli.com

Tinggalkan Balasan