
WPdotCOM — Kegiatan pelatihan menulis pada hari ini diawali dengan iklan penyelenggaraan diklat yang diupload salah satu teman di group WA sekolah.
Pelatihan dimaksud adalah Workshop Menulis Buku dan Jurnal yang diselenggarakan oleh P3SDM Melati. Pelatihan menulis hari Minggu tanggal 28 Januari 2018 ini dimulai pukul 09.30 bertempat di Toko Buku Togamas Kota Malang. Diikuti tidak kurang dari 24 peserta, yang semuanya berasal dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) dan Sekolah Menengah Atas (SMA) yang ada di Kota Malang.
Kegiatan diawali dan dibuka oleh pimpinan Pusat Pengkajian & Pengembangan Sumber Daya Manusia (P3SDM) Melati. Ia menjelaskan maksud dan tujuan secara umum diselenggarakannya kegiatan ini. Beliau menceritakan perjalanan P3SDM Melati selama ini yang cukup berperan secara aktif di dalam upaya pengembangan sumber daya manusia. Serangkaian roadshow ke berbagai daerah telah dijalani, dan sekian banyak buku maupun jurnal dari peserta pelatihan telah pula diterbitkan.
Selanjutnya, masuk ke materi pelatihan disampaikan oleh Nova Indra. Beliau adalah Pimpinan P3SDM Melati. Dimulai dengan pengalaman sebagai seorang pendidik di salah satu Madrasah Aliyah di Padang, kota kelahirannya, keinginan untuk “mengajar seluruh penjuru negeri” diawali dengan menulis buku. Dan dengan mendirikan yayasan yang saat ini dikenal sebagai P3SDM Melati.
Buku demi buku, novel demi novel, dan jurnal-jurnal semakin banyak diproduksi oleh P3SDM Melati. Berbagai pelatihan untuk mengajak khalayak ramai menulis, digelar dari satu daerah ke daerah lain, dari satu tempat ke tempat lain. Dari waktu ke waktu, semakin banyak karya-karya tulis yang lahir dari tangan-tangan mereka yang mengikuti pelatihan yang diselenggarakan oleh P3SDM Melati. Dari mereka yang selama ini terkendala berbagai alasan tak bisa menulis, mulailah pelan-pelan lahir karya karya-karya tulis.
Ada kebebasan menulis apa saja yang ingin ditulis. Andai setiap apa yang kita pikirkan dalam keseharian, dan apa yang kita ucapkan di setiap waktu kita tuangkan dalam bentuk tulis, maka sesungguhnya sudah berapa banyak buku yang bisa kita hasilkan. Dengan kata lain, sebenarnya tidak ada alasan kita untuk tidak mempunyai bahan atau materi untuk ditulis. Bahkan setiap apa yang kita dengar, apa yang kita lihat, dan apa saja yang kita alami, adalah bahan untuk menulis. Bahwa sesungguhnya siapa saja bisa dan mampu menulis. Masalah sebenarnya adalah persoalan mau atau tidak.
Saat ini semua berpulang kepada kita masing-masing. Masihkah merasa tidak bisa menulis karena tidak mempunyai bahan untuk ditulis? Ataukah di antara kita tidak punya waktu untuk menulis? Bukankah menyisihkan satu jam di keseharian kita bisa untuk menulis? Ataukah kita merasa tidak mempunyai kemampuan dan ilmu menulis? Bukankah pelatihan menulis pada hari ini adalah sebuah jawaban semua keraguan itu? Ayo menulis apa saja! Ayo menulis sekarang juga!
Penulis: Budi Purwanto (Guru SMKN 5 Malang)
