WPdotCOM — Pada hari Jumat tanggal 19 Oktober, Ellen Peristiwati dari SD Negeri 12 Rumbai berkunjung ke SD Negeri 11 Koto Tuo. Dia mengabarkan ada pelatihan penulisan karya ilmiah pada tanggal 22-23 Oktober yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan.
Dia mengajak untuk ikut pelatihan tersebut. Untuk Kec. Lubuk Tarok ada kuota 5 orang peserta, baru terisi 3 orang. “Ini kesempatan yang bagus uni, saya juga ikut,” katanya. Tanpa pikir panjang penulis mengiyakan, karena ada teman yang sudah dikenal juga ikut. Selama ini yang paling sulit bagi penulis adalah urusan menulis. Bahkan sudah enam tahun belum naik pangkat. Penulis berharap, mudah-mudahan setelah ikut pelatihan ini, bisa melahirkan karya tulis, seperti artikel, puisi, dan kalau bisa sebuah buku.
Dulu, setiap guru memberi tugas mengarang, penulis selalu yang terakhir mengumpulkan. Kenapa? Karena setiap selesai menulis satu kalimat, lalu penulis baca kembali, rasanya tidak cocok, tidak bagus kalimatnya, lalu penulis coret lagi. Seperti itu berulang-ulang. Sehingga menghabiskan waktu yang lama untuk menyelesaikan sebuah karangan. Dan kertas buramnya sudah berlembar-lembar.
Pagi Sabtu saat sampai di sekolah, kepala sekolah minta agar ikut workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Sijunjung. Kegiatan itu akan dilaksanakan di Hotel Bukik Gadang. Sama seperti ngomong ke bu Elen, penulis langsung setuju. Alasan masih sama ingin bisa menulis. Dan berharap ada keinginan yang kuat nantinya setelah selesai workshop untuk mengurus bahan naik pangkat dari IIIb ke IIIc. Karena selama ini ada rasa malas dan tidak bersemangat untuk menyusun atau mengurus bahan naik pangkat. Penulis malas mikir, apalagi harus membuat karya ilmiah.
Saat tahu kegiatan akan beralngsung sampai malam hari, penulis jadi berpikir ulang. Bukan tanpa alasan, namun yang jelas, anak penulis masih berusia 5 bulan. Tidak mungkin ditinggalkan begitu saja. Penulis mulai ragu, di satu sisi keinginan untuk ikut sangat kuat, namun di sisi lain kasihan, anak jadi korban. Mulai terjadi dilema dalam diri. Lalu penulis berembuk dengan kepala sekolah. Kepala sekolah menyerahkan keputusan sepenuhnya kepada penulis. Kalau sanggup ikuti. Tapi kalau tak sanggup, telepon saja Pengawas untuk menceritakan kesulitan yang ada. Biar dicari penggantinya. Begitu pendapat kepala sekolah. Penulis putar otak, bagaimana sebaiknya. Mengundurkan diri, tentunya bukan jalan terbaik menurut penulis. Apalagi mengingat aturan yang ada, sesuai Permeneg PAN-RB Nomor 16 Tahun 2009 tentang Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya, juga aturan dari Permendiknas Nomor 35 Tahun 2010, semua itu mengatur tentang proses yang harus dilalui oleh seorang guru ASN. Menulis dan memublikasi karya tulis ilmiah, menjadi syarat kenaikan pangkat.
Penulis mulai merancang rencana. Awalnya ada ide. Ikuti workshop dan pulang sore, memberikan hak anak, lalu kembali lagi ke kegiatan, dan kalau kegiatan sudah selesai pada malam hari, bisa pulang bersama suami. Kalau ada tugas dikerjakan di rumah. Keesokkan harinya berangkat lagi pagi-pagi ke sini.
Tapi penulis pikir, repot dan melelahkan kalau seperti ini. Lalu penulis musyawarahkan lagi dengan suami dan orang tua. Dan akhirnya diputuskan nginap disini, sorenya anak dan ibu kesini diantar suami. Mereka bisa menginap di sini bersama penulis, dan egiatan tetap bisa diikuti serta bayi mungil tetap dapat ASI.
Keesokkan harinya, Senin sekitar pukul 7.00 WIB penulis sudah berangkat dari rumah. Menumpang dengan mobil kakak laki-laki. Kebetulan ia dinas di Muaro. Alhamdulillah sampai di Hotel Bukik Gadang pukul 07.15 WIB dan siap untuk mengikuti workshop Penulisan Karya Tulis Ilmiah Guru Sekolah Dasar se-Kabupaten Sijunjung tahun 2018.
Daftar Pustaka
Peraturan menteri negara pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi No.16 Tahun 2009
Permendiknas No.35 Tahun 2010 turunan permennegpan-RB no.16 Tahun 2009
PP No 11 Tahun 2017 tentang Manajemen Pegawai Negeri Sipil
Penulis: Helmi, S.Pd.I, S.Pd (Guru SDN 11 Koto Tuo Kec. Lubuk Tarok)
