WPdotCOM, Jakarta — Kecelakaan pada kegiatan susu sungai siswa SMPN 1 Turi, menjadi berita hangat akhir pekan ini di kalangan pendidikan.
Berdasarkan laporan terakhir yang diterima dari tim Kemendikbud di lapangan, sebanyak 249 siswa kelas VII dan VIII SMPN 1 Turi Kabupaten Sleman Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengikuti kegiatan susur sungai sebagai bagian dari mancakrida ekstrakurikuler Pramuka.
Dilaporkan 216 siswa selamat. Sementara yang menjadi korban, 21 orang dengan kondisi luka ringan, dan 2 siswa mengalami luka berat dan telah dirawat inap di Puskesmas.
Untuk korban jiwa, sebanyak delapan siswa. Mereka adalah siswa atas nama Nur Azizah (15), Latifah Zulfa (15), Sovie Aulia (15), Arisma Rahmawati (13), Khoirunnissa Nurcahyani Sukmania (14), Evieta Putri Larasati (13), dan Fanesha Dida (13), dan Nadine Fadila Khasanah (13). Kemudian dilaporkan, dua jenazah korban jiwa masih belum teridentifikasi.
Kepala Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan (LPMP) Kemendikbud Provinsi DIY, Minhajul Ngabidin, sebagaimana dirilis oleh Kemdikbud dalam siaran persnya, melaporkan bahwa tim LPMP juga membuka posko di SMPN 1 Turi.
Atas kasus kecelakaan kegiatan sekolah itu, Mendikbud Nadiem Makarim menyampaikan, agar menjadi pelajaran bagi setiap sekolah untuk terus berhati-hati dan waspada dalam melaksanakan aktivitas di luar sekolah.
“Sekolah mesti benar-benar memastikan semua kegiatan di bawah pembinaan sekolah, agar dapat mengutamakan keamanan dan keselamatan siswa. Itu yang terpenting. Jadi harus dipertimbangkan secara matang,” tegasnya.
Atas kejadian itu, Nadiem menyampaikan belasungkawa dari lubuk hati yang paling dalam.
“Semoga orang tua serta keluarga siswa yang menjadi korban jiwa, dapat diberi kekuatan menghadapi cobaan ini,” ujar Nadiem di Jakarta, Sabtu (22/2).
Selain memastikan perawatan para korban, Nadiem juga meminta tim Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah (Ditjen PAUD Dasmen) bersama tim dari Inspektorat Jenderal untuk segera melakukan investigasi di lapangan. Dan saat ini, Sekretaris Jenderal (Sesjen) dan Inspektur Jenderal (Irjen) Kemendikbud sedang berada di lokasi untuk meninjau dan memberikan arahan penanganan secara langsung. (SP)