WPdotCOM, Jakarta — Menuju kemandirian bangsa terutama dalam penanganan Covid-19, pemerintah terus berupaya menemukan dan mengembangkan vaksin virus tersebut yang akan diproduksi sendiri di dalam negeri melalui perusahaan farmasi milik negara yaitu Bio Farma.
Salah satu aset negara berupa Gedung Laboratorium Avian Flu yang berada di Komplek Bio Farma, akan menjadi tempat pengembangan vaksin Covid-19. Namun sebagaimana diketahui, gedung itu sebelumnya terbengkalai akibat proyek vaksin flu burung untuk manusia yang mangkrak karena adanya dugaan kasus korupsi.
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menegaskan, saat ini secara hukum gedung avian flu tersebut sudah sah menjadi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Pemerintah sepakat akan memberikan gedung itu kepada Bio Farma agar dapat dimanfaatkan lebih optimal untuk pengembangan vaksin Covid-19.
“Saya kira ini sudah klir secara hukum. Saya senang sekali kalau keberadaan gedung ini bisa menjadi modal yang signifikan untuk penemuan vaksin Covid-19. Tidak perlu lama-lama, dalam minggu ini mohon agar diselesaikan permasalahannya sehingga bisa segera dimanfaatkan,” ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Tingkat Menteri Pemanfaatan Gedung Laboratorium Avian Flu melalui telekonferensi, Senin (15/6).
Pada rapat tersebut hadir Menkes, MenBUMN, Menristek, Wakil Jaksa Agung RI, Dirut Bio Farma, Rektor Unair, Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu, perwakilan Badan POM, Sesmenko PMK, dan para Deputi Kemenko PMK.
Muhadjir meminta agar Direktorat Jenderal Kekayaan Negara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Kemenkes, dan juga Bio Farma segera membentuk tim untuk membahas mekanisme sementara yang akan digunakan dalam rangka percepatan pemanfaatan gedung untuk pengembangan Covid-19.
“Terkait peralatan pun dalam minggu ini saya mohon ada tim untuk mengecek langsung dari Bio Farma, Kemenristek, dan Unair yang memiliki kaitan dengan jenis-jenis riset yang mau ditangani di gedung yang ada di Bio Farma itu,” cetusnya.
Berdasarkan keterangan Direktur Jenderal Kekayaan Negara Kemenkeu Isa Rachmatarwata, skema paling ideal untuk proses pengalihan gedung laboratorium avian flu dari Kemenkes kepada Bio Farma ialah menggunakan skema penyertaan modal negara dalam bentuk aset.
Hanya saja, tukasnya, lantaran skema tersebut membutuhkan waktu yang relafif cukup lama maka Menko PMK menginstruksikan agar tim dapat menindaklanjuti skema alternatif melalui dua pendekatan.
“Pendekatan pertama yang bisa dipakai yaitu skema kerja sama operasional artinya fungsi Kemenkes dijalankan oleh Bio Farma. Lalu yang kedua, skema kerja sama pemanfaatan aset di mana aset Kemenkes yang dimaksud dilaksanakan oleh Bio Farma untuk pemanfaatan yang lebih baik,” tandas Muhadjir. (pmk)