Pembiasaan melalui sekolah, salah satunya juga bisa dilakukan dengan memperingati hari besar keagamaan. Kegiatan ini dapat juga dilaksanakan secara virtual dengan memanfaatkan Vidcon yang ada seperti Zoom, Google Meet atau Webex diikuti oleh semua unsur yang ada disekolah. Biasanya peringatan hari besar diisi dengan kegiatan yang mengisi rohani seperti pembacaan ayat Alquran oleh siswa dan mendengarkan ceramah agama. Semua itu agar siswa lebih menyimak dan memahami isi kandungan ceramah maka bisa diberikan penugasan dengan cara mencatat dan dinilai oleh guru.
Kegiatan kultum setiap Jumat pagi secara tatap muka seperti biasanya sebelum pandemi, bisa diganti dengan menonton live streaming YouTube dari channel sekolah, yang diisi dengan kegiatan keagamaan dan dikemas secara menarik. Bisa juga dengan menampilkan kebolehan peserta didik. Untuk meningkatkan rasa percaya diri siswa di depan publik.
Penanaman karakter disiplin dan tepat waktu, dilaksanakan guru dengan memberikan absensi kehadiran dalam rentang waktu pembelajarannya. Sehingga siswa terbiasa untuk belajar sesuai dengan daftar pelajarannya. Pembiasaan disiplin tentu harus dimulai dari guru sendiri. Guru harus memberikan pembelajaran sesuai tenggat waktu. Jika durasi jam pelajaran habis maka dilanjutkan oleh guru yang lain.
Disiplin dan tepat waktu dalam mengumpulkan tugas, dibiasakan dengan cara memberikan tenggat waktu pengumpulan tugas. Jika siswa merasa kesulitan dengan pengumpulan tugas, maka bisa berkoordinasi dengan guru yang bersangkutan misalnya masalah jaringan atau kehabisan paket pulsa.
Karakter suka berkerja keras, juga dapat ditanamkan melalui pemberian tugas. Pada saat pemberian materi, segala upaya dilaksanakan oleh guru supaya siswa dapat memahami materi walau secara daring, dan kadangkala siswa masih terkendala dalam memahami pelajaran. Siswa dituntut untuk bekerja keras memahami materi dengan mempelajari dari guru dan berbagai sumber yang ada. Guru harus menghargai proses yang telah dilalui untuk kerja keras siswa dalam memahami materi tersebut.
Sebenarnya masih banyak cara-cara yang lain untuk penanaman karakter di masa pandemi. Seorang guru tentunya tidak hanya fokus dalam mentransfer ilmu, tetapi juga harus bersikap dan bertindak sebagai pendidik. Seperti kata pepatah, tidak satu jalan ke Roma.
Karakter bangsa yang kokoh dimulai dari hal terkecil yang ada di lingkungan sekitarnya. Lingkungan sekolah adalah tanggung jawab seorang pendidik. Guru bekerja menyempurnakan, membesarkan, membersihkan, dan menggiring hati lebih dekat kepada Allah SWT.
Penulis: Laily Syaadah (Guru SMAN 2 Padangpanjang, Sumatera Barat)