
WPdotCOM, Serang – Kemenag akan mengintensifkan koordinasi dan sinergi dengan Kementerian Pertanian sekaligus pihak swasta untuk memberdayakan potensi pertanian pesantren.
Hal ini disampaikan Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren, Waryono Abdul Ghafur saat meninjau budi daya tanaman Porang oleh pesantren di Pandeglang, Sabtu (19/12).
“Kemenag mendukung fungsi pesantren dalam hal pemberdayaan masyarakat sebagaimana diamanatkan UU Pesantren. Pihaknya akan bekerja sama lintas lembaga, kementerian maupun swasta,” ujarnya.
“PD Pontren sudah menjalin komunikasi dan koordinasi dengan Kementerian Pertanian, agar dapat mensupport pesantren sebagai bagian dari lembaga yang memiliki andil dalam program ketahanan pangan,” lanjutnya.
Forum Silaturahim Pondok Pesantren (FSPP) Banten bekerjasama dengan Dinas Pertanian Provinsi Banten dan Insan Tani dan Nelayan (INTANI) membudidayakan tanaman Porang. Porang merupakan tanaman yang bisa dipanen dengan jangka waktu 12 bulan.
Tanaman ini merupakan bahan baku alternatif untuk membuat mi instan, kosmetik, dan lain-lain. Porang merupakan komoditas ubi-ubian yang memiliki nilai jual tinggi dan dibutuhkan oleh masyarakat dunia, sehingga layak untuk diekspor.
Penyuluh budidaya Porang dari Dinas Pertanian Banten menyampaikan bahwa karena waktu panen yang cukup lama, penanaman Porang biasanya disertai dengan tanaman tumpang sari seperti cabe, singkong, dan terong. Sehingga, meski Porang belum dapat dipanen, petani sudah terlebih dahulu memanen tanaman yang menyertainya.
Karena nilai jualnya yang tinggi dan dapat tumbuh bersama tanaman lain yang juga memiiki nilai ekonomis, budidaya Porang mulai diminati masyarakat, termasuk kalangan pesantren.
Ketua Presidum FSPP, KH Sulaiman Effendi mengemukakan, pihaknya menanam Porang dalam rangka memberdayakan para santri dan menguatkan kemandirian pesantren. “Sehingga, santri bukan sekadar bisa mengaji tapi juga mampu menyiapkan masa depan dirinya dari sisi ekonomi,” ujarnya.
FSPP bertrerimakasih kepada Dinas Pertanian karena selain membina dan mendidik budidaya Porang dan tanaman produktif lainnya, juga memberikan lahan garapan. Pemprov juga menjadikan UPT Dinas Pertanian sebagai laboratorium dan tempat pelatihan santri dalam bidang pertanian dan peternakan.