Sinergi dan Kolaborasi Antarpemangku Kepentingan dalam Pembudayaan Literasi

Berita Nasional577 Dilihat

WPdotCOM, Garut Kemdikbudristek menyadari pentingnya sinergi dan kolaborasi dalam peningkatan budaya literasi.

Oleh karenya, melalui Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa), Kemdikbudristek menyelenggarakan Rapat Koordinasi Pembudayaan Literasi yang melibatkan unsur kementerian/lembaga (K/L) eksternal guna meningkatkan peran seluruh lini pemangku kepentingan dalam pembudayaan literasi di tengah masyarakat.

Sekretaris Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (Badan Bahasa) Kemdikbudristek, Hafidz Muksin, menyampaikan bahwa peran seluruh lapisan masyarakat begitu penting dalam menyukseskan implementasi pembudayaan literasi di Indonesia.

“Gotong royong antarsemua lini pemangku kepentingan menjadi penentu program bersama ini (pembudayaan literasi),” tuturnya dalam rakor.

Merujuk data Kemdikbudristek tahun 2021, nilai budaya literasi dalam Indeks Pemajuan Kebudayaan tahun 2020 baru mencapai 61,63 poin, sedangkan target tahun 2024 sebesar 71 poin, masih terdapat selisih (gap) sebesar 9,37 poin yang harus dicari solusinya bersama. Tingkat Kegemaran Membaca (TGM) tahun 2021 juga baru mencapai 59,52 dengan target tahun 2024 sebesar 71 (Perpusnas RI, 2022).

Hal itu disampaikan Asisten Deputi Literasi, Inovasi, dan Kreativitas Kemenko PMK, Molly Prabawati dalam acara Rapat Koordinasi Pembudayaan Literasi, guna membahas sinergi dan kolaborasi peningkatan budaya literasi khususnya di Kabupaten Garut.

“Menyadari kondisi tersebut, Kemenko PMK melaksanakan Rapat Koordinasi Peningkatan Budaya Literasi di Kabupaten Garut dengan melibatkan kementerian/lembaga terkait, dalam upaya meningkatkan kolaborasi dan sinergi multi pemangku kepentingan untuk mewujudkan budaya literasi” ujar Molly.

Blibli.com
Blibli.com