Agar Anak Tidak Hanya Membaca, Dibutuhkan Penjenjangan Pendidikan Al-Quran

Literasi42 Dilihat

Batam – Direktur Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren Kemenag Waryono ungkap pentingnya pembelajaran dasar kepada anak untuk memahami Al-Qur’an.

Dia berharap, pendidikan Al-Qur’an tidak hanya berhenti pada mengajari anak-anak untuk membaca saja. Hal ini disampaikan Waryono saat memberikan sambutan pada Halaqah Kemanusiaan dan Kebangsaan bagi Penyelenggara Pendidikan Al Qur’an, di Batam, Kepulauan Riau.

Halaqah diikuti perwakilan Kepala Bidang Pendidikan Agama dan Keagamaan Islam Kanwil Kemenag DIY, Jateng, Jatim, dan Kepri. Hadir juga, perwakilan pesantren, akademisi bidang Al-Qur’an dari IIQ, MUI, dan beberapa PTKI.

Kegiatan yang berlangsung tiga hari, 8 – 10 Desember 2022, ini bertujuan untuk membumikan Al-Qur’an dan menumbuhkan rasa cinta terhadap bangsa dan tanah air melalui pendidikan Al-Qur’an.

Waryono menyambut baik bermunculannya lembaga pembelajaran Al-Qur’an. Namun demikian, dia memastikan bahwa itu harus tetap berdasarkan regulasi.

“Saya sangat mendukung adanya penjenjangan pada Lembaga Pendidikan Al-Qur’an (LPQ). Adanya rencana regulasi tentang jenjang tersebut dalam rangka untuk memberikan ajaran dasar memahami Al-Qur’an,” tegas Waryono di Batam, Jumat (9/12).

“Karena tentunya semakin tinggi keilmuan untuk pemahaman Al-Quran, maka tingkatnya lebih tinggi lagi dari hanya membaca. Terkait topik kemanusiaan dan kebangsaan ini salah satunya,” lanjut Guru Besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta ini.

Waryono juga bicara tentang gerakan moderasi beragama yang menurutnya belum menyentuh akar rumput. Wilayah Indonesia yang sangat luas dengan transportasi masih serba terbatas, menjadi salah satu tantangan yang dihadapi dalam menggalakkan gerakan moderasi beragama ini. Tentunya ia mengimbau para pihak terkait untuk saling bekerja sama.

Kegiatan ini merekomendasikan perlunya modul atau panduan praktis di lapangan terkait isu-isu kemanusiaan dan kebangsaan dalam perspektif Al-Qur’an, terutama untuk para penyelenggara pendidikan Al-Quran.

Pembicara yang hadir dari kalangan pesantren Al-Quran dan perguruan tinggi Al-Quran, antara lain: Gus Asid dari Pesantren Krapyak Yogyakarta dan M. Ulin Nuha dari IIQ Jakarta. (kemenag)

Blibli.com
Blibli.com