Mendesain Taman Bacaan Berkearifan Lokal

Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

Menurut tirto.id, kearifan lokal merupakan identitas atau kepribadian budaya sebuah bangsa atau daerah yang menyebabkan bangsa atau daerah tersebut  mampu menyerap bahkan mengolah kebudayaan yang berasal dari luar (bangsa lain) menjadi watak dan kemampuan sendiri.

Dengan kata lain, kearifan lokal merupakan kemampuan beradaptasi, menata dan menumbuhkan pengaruh alam serta budaya lain yang menjadi motor penggerak transformasi dan penciptaan keanekaragaman budaya Indonesia  yang luar biasa (https://tirto.id/pengertian-kearifan-lokal-fungsi-karakteristik-dan-ciri-cirinya-f9m, diakses 11 Maret 2021).

Berdasarkan definisi di atas, maka literasi berkearifan lokal secara sederhana dapat diartikan sebagai upaya memahami budaya luar dengan tetap selektif dan kritis agar proses transmisi atau integrasi budaya luar tersebut tidak menghilangkan esensi budaya daerah, budaya lokal, budaya setempat, melainkan semakin memperkuat bahkan meneguhkannya.

Shopee Indonesia

Literasi berkearifan lokal juga dapat dimaknai sebagai segala upaya mendekatkan buku atau referensi lain berupa video, audio dan audiovisual kepada masyarakat tanpa mencerabut masyarakatnya dari pandangan hidupnya, juga tradisi, adat istiadat dan budaya masing-masing. Maka selain buku, suasana juga termasuk alam menjadi media yang saling mengisi dalam mengembangkan literasi berkearifan lokal.

Dengan demikian, mendesain taman bacaan berkearifan lokal mendesak setiap komunitas dan pendiri taman bacaan menghadirkan juga sebanyak-banyaknya referensi budaya setempat seperti buku-buku cerita rakyat yang pada prinsipnya dapat dibacakan, diceritakan sambil memaparkan nilai-nilai yang terkandung dalam cerita-cerita tersebut demi mendukung penguatan karakter para anggota dan juga masyarakat setempat.

Oleh karena itu, suasana taman bacaan pun mesti mendukung kenyamanan setiap anggota yang datang dan merasa diterima. Artinya taman bacaan yang digalakkan dapat menjadi ruang perjumpaan, membangun empati. Bukan sekedar datang membaca buku, koran atau majalah, setelah itu pulang tanpa saling mengenal satu sama lain secara lebih mendalam. (*)

Penulis: Albertus Muda, S.Ag (Pendiri Taman Baca Ua Gemata, Waikomo-Lewoleba Barat-Lembata-NTT)

Blibli.com
Shopee Indonesia