Pentingnya Peran Orang Tua dalam Pembelajaran Jarak Jauh

Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

WPdotCOM – Pandemi Covid-19 sudah memasuki tahun kedua. Selama itu pula kegiatan belajar mengajar di sekolah berganti pembelajaran daring mulai dari TK sampai dengan perguruan tinggi.

Kelas-kelas sudah digantikan dengan grup-grup pada aplikasi ponsel. Bagi masyarakat Indonesia pembelajaran daring pada mulanya masih terasa asing. Guru dan siswa harus beradaptasi dengan perkembangan jaman melalui beragam aplikasi online.

Beberapa cara yang dilakukan untuk pembelajaran daring misalnya menggunakan media social seperti WhatsApp, Youtube dan Instagram. Secara tatap muka virtual misalnya menggunakan aplikasi Google Meet, Zoom, Webex, dan Team. Juga menggunakan Learning Management System (LMS) seperti Rumah Belajar, Ruang Guru, Kelas Pintar, dll.

Shopee Indonesia

Pembelajaran daring tentu memiliki dampak positif dan dampak negatif. Dampak positifnya, guru dan siswa dapat mengembangkan pembelajaran menggunakan berbagai media yang mengikuti perkembangan jaman untuk pembelajaran mandiri. Selain itu orang tua juga mendapat waktu yang lebih leluasa untuk lebih dengan anak dan mengikuti perkembangan belajar putra putrinya.

Sementara itu dampak negatif yang ditimbulkan dari pembelajaran daring misalnya, guru tidak bisa berinteraksi langsung dengan siswa, sehingga tidak bisa melakukan penilaian langsung untuk aspek kognitif, afektif maupun psikomotorik. Rendahnya kemampuan penguasaan IT juga turut menjadi kendala. Selain itu banyak peserta didik yang mengeluh kurang memahami materi karena mereka lebih menyukai  pembelajaran dengan interaksi langsung. Lingkungan rumah yang kurang mendukung juga mempengaruhi konsentrasi anak dalam belajar.

Pada mulanya anak-anak masih menikmati proses pembelajaran, tetapi saat ini sudah timbul kebosanan dalam diri mereka. Hal ini terlihat dari melemahnya antusias mereka dalam mengikuti pembelajaran. Di sinilah diperlukan peran orang tua dalam memotivasi belajar putra-putrinya di rumah. Terutama untuk kelas kecil, mereka masih membutuhkan pendampingan. Yang sudah remaja kadang juga masih tidak fokus pada pembelajaran karena lebih tergoda oleh game dan media social ketika pembelajaran.

Pada dasarnya pendidikan adalah tanggung jawab bersama, bukan hanya kewajiban pemerintah dan sekolah, tetapi juga harus ada peran orang tua. Pada mulanya peran orang tua adalah pada pembentukan sikap dan keterampilan dasar seperti pendidikan agama untuk patuh terhadap aturan, dan untuk pembiasaan yang baik. Namun peran orang tua saat ini lebih luas yaitu sebagai pembimbing akademik.

Pada kondisi normal sebelum pandemi, orang tua lebih fokus dalam pemenuhan materi bagi kebutuhan anak, sedangkan pembelajaran dipasrahkan pada sekolah. Tetapi dalam kondisi saat ini dimana anak lebih banyak waktu di rumah, orang tua baik ayah maupun ibu merupakan garda terdepan yang dapat mendorong perkembangan belajar putra-putrinya.

Pendampingan orang tua pada anak tentu berbeda berdasarnya usianya. Untuk kelas kecil, anak perlu didampingi dan diberi penjelasan tentang materi yang sudah didapatkan dari guru. Untuk kelas yang lebih besar, orang tua cukup mengawasi dan memastikan bahwa anak telah memahami dan mengerjakan setiap tugas-tugas yang diberikan guru.

Beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orang tua dalam mendukung pembelajaran jarak jauh adalah sebagai berikut:

  1. Memfasilitasi kebutuhan belajar anak misalnya kebutuhan HP, paket internet, dan ruang belajar yang nyaman;
  2. Menyiadakan waktu untuk mendampingi belajar anak, walaupun orang tua mungkin disibukkan dengan berbagai macam permasalahan dan pekerjaan;
  3. Mengenali teknologi lebih jauh, karena banyaknya program maupun aplikasi untuk menyelenggarakan sesi pembelajaran jarak jauh yang interaktif membutuhkan pemahaman lebih dari orang tua. Hal ini sekaligus juga dapat menguntungkan karena orang tua juga bisa sambil belajar perkembangan teknologi yang ada saat ini;
  4. Memotivasi semangat belajar anak, apabila anak mengalami kesulitan dalam belajar hendaknya orang tua membantu dan mendorong motivasi belajar anak;
  5. Mengawasi belajar anak, apa benar anak-anak telah melaksanakan kegiatan dengan baik atau mungkin mereka menyalahgunakan waktu dan kesempatan untu bermain ataupun mengakses hal lain yang tidak berguna;
  6. Bersabar dalam menghadapi anak-anak karena kadang mereka kesulitan memahami materi yang sudah diberikan oleh guru;
  7. Menjalin komunikasi yang baik dengan guru untuk mengetahui sejauh mana perkembangan belajar anak, sehingga apabila anak mengalami kendala orang tua dapat segera mencari solusi.

Mengingat begitu besar peran orang tua dalam keberhasilan pendidikan jarak jauh, mari bersama-sama meluangkan waktu untuk mendampingi proses belajar anak, walaupun mungkin semua disibukkan dengan berbagai aktifitas dan pekerjaan yang menyita waktu. Semoga pandemi Covid-19 segera berakhir, dan anak-anak dapat melakukan pembelajaran lagi di sekolah.

Penulis: Santi Puspa, S.Pd (Guru SMAN 3 Batu)

Blibli.com
Shopee Indonesia