Menyambut Kelulusan dalam Bayang-Bayang Covid-19

Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

Banyak pihak bisa berargumen, mungkin sekarang hasil yang dicapai belum mencapai standar yang ditetapkan. Akan tetapi, di perguruan tinggi kelak, anak akan berkembang lebih maksimal. Kita kerap lupa bahwa anak harus diberi kesempatan juga mengalami pahit dan sakit seperti mutiara yang mengalami proses dalam tiram yang sangat menyakitkan. Seyogyanya proses sakit harus dialami agar ketika sembuh menjadi lebih kuat dan matang menghadapi hidup dengan segala pernak-pernik tantangannya.

Sampai di titik ini, para guru, siswa dan orang tua saling bertanya. Apakah kelulusan pada setiap jenjang pendidikan merupakan sukses sesungguhnya yang didapatkan anak-anak kita? Bagi penulis, sukses yang dicapai anak-anak saat ini adalah sebuah pengakuan kesuksesan, sukses yang diberi, sama seperti yang dialami para mahasiswa saat diwisuda, dll.

Sukses sesungguhnya bukan terletak pada nilai atau angka yang kita dapatkan. Sukses sesungguhnya mesti melekat dalam diri setiap anak meski masa pendidikan formal telah usai di mana anak selalu siap mewujudkan segala potensi, bakat dan kemampuan yang dimilikinya. Inilah sukses sejati yang kerap lupa kita tanamkan dan tumbuhkan dalam diri anak-anak.

Shopee Indonesia

Menyambut Kelulusan Secara Wajar

Minum mabuk bukan implementasi sukses. Coret baju dan celana,  cat wajah atau piloks pakaian juga bukan wujud dari mensyukuri sukses. Balap-balapan juga bukan wujud ceria sukses. Apalagi terjadi pesta seks dalam momen syukuran kelulusan bukan wujud sukses sesungguhnya.  Misalnya, baru-baru ini, para siswa merespon hasil kelulusan dengan cara-cara yang kurang etis hingga viral dan ditanggapi pihak Kemendikbud.

Semua tindakan di atas merupakan tanda-tanda kesuraman hidup, perendahan martabat diri sebagai manusia yang punya nalar dan budi pekerti yang luhur. Kedepannya, hasil pengumuman kelulusan hendaknya direspon dengan tindakan dan perilaku yang wajar bukan malah melanggar norma masyarakat. Guru, orangtua dan masyarakat tentu menanti perwujudan talenta-talenta para lulusan dalam setiap kegiatan baik jasmani maupun rohani.

Selamat bagi yang lulus dan tetap semangat bagi yang masih gagal. Kegagalan adalah kesuksesan yang tertunda. Kegagalan bukan menjadi akhir perjuangan. Kegagalan membentuk daya juang dalam diri setiap kita untuk pantang menyerah, disiplin, tekun dan kerja keras. Bersiaplah memasuki  tahapan pendidikan yang lebih tinggi dengan tantangan yang semakin kompleks. Apakah nanti kita menjadi semakin baik atau sebaliknya menjadi lebih buruk. Hanya kitalah yang menentukan. Jadilah dirimu sendiri karena kamu istimewa. (*)

Penulis: Albertus Muda, S.Ag (Guru SMAN 2 Nubatukan-Lewoleba-Kabupaten Lembata-Provinsi NTT)

Blibli.com
Shopee Indonesia

Tinggalkan Balasan