Manjurnya Apresiasi

Berita Opini470 Dilihat

WP dotCOM – Seorang penyanyi akan semakin bersemangat menyanyi di panggung, pertama-tama bukan karena bayarannya mahal. Baginya, harga termahal yang didapatkan adalah ketika para penonton memberikan tepuk tangan bahkan meneriakkan yel-yel sembari menyebutkan namanya dari tribun penonton.

Dengan kata lain, kebahagiaan seorang penyanyi akan semakin paripurna manakala ia menerima satu pujian, apalagi bila ada tepuk tangan meriah.

Menurut KBBI online, apresiasi berarti penilaian baik; penghargaan; misalnya terhadap karya-karya sastra ataupun karya seni. Pemberian apresiasi dalam konteks apapun, akan menjadi sebuah asupan atau nutrisi bergizi. Apresiasi juga akan membangkitkan semangat seseorang dalam beraktivitas.

Selain itu, apresiasi ibarat sebuah hadiah yang sangat berharga bagi seseorang yang akan memulai atau sedang menjalankan suatu aktivitas. Tentu dengan apresiasi, diharapkan karya-karya sastra dan seni maupun karya pada umumnya semakin bermakna dan tetap terjaga kualitasnya.

Dalam dunia pendidikan, setiap perkembangan anak sekecil apapun mesti mendapat apresiasi dari guru dan orang tua. Apresiasi tentu akan berdampak pada terbangunnya kepercayaan diri anak. Maka, sangatlah disayangkan saat seorang anak yang telah giat dan tekun belajar hingga memperoleh nilai yang baik, kurang bahkan tidak mendapat apresiasi dari orang tua maupun guru. Apresiasi mestinya selalu mengawali setiap percakapan ketika menghadapi anak dalam setiap aktivitasnya yang bermakna.

Sayangnya, di rumah, sekolah dan masyarakat, yang sering ditemui atau dijumpai anak adalah hukuman atau punishment bukan hadian atau reward dalam bentuk apresiasi. Para orang tua, guru juga orang dewasa pada umumnya cenderung menilai anak semata-mata dari sudut pandang orang dewasa bukan dari sudut pandang anak. Kecenderungan ini memicu berkurang bahkan hilangnya apresiasi pada anak atau pada seseorang yang telah melakukan sebuah pekerjaan atau suatu tugas dalam level terkecil sekalipun.

Seminar Nasional, dalam rangka memperingati Bulan Bahasa dan Sastra 2020 dengan tema, “Penguatan Pengembangan Bahasa dan Sastra Indonesia dan Daerah Sebagai Jati Diri Bangsa” yang diselenggarakan oleh Program Studi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Halu Oleo (UHO), yang berlangsung dua hari, Kamis-Jumad, 5-6 November 2020 secara zoom meeting, penulis ikuti sebagai salah satu peserta dari NTT. Apresiasi pantas penulis berikan kepada seluruh panitia yang menginisiasi even spektakuler ini.

Blibli.com
Blibli.com