Ship Simulator Karya Anak Bangsa Permudah Praktikum Siswa dan Diklat Guru

Teknologi12 Dilihat
Shopee Indonesia
Shopee Indonesia

Jakarta – Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Mesin dan Teknik Industri (BBPPMPV BMTI) meluncurkan ship simulator buatan dalam negeri.

Inovasi BBPPMPV BMTI ini menjadi bukti insan vokasi dapat membuat ship simulator berstandar internasional. Ship simulator merupakan alat yang sistem kerja dan perlengkapannya disesuaikan dengan kondisi kapal. Simulator ini biasanya digunakan oleh taruna/pelajar angkatan laut sebagai pemantapan sebelum selesainya pelatihan angkatan laut.

“Sudah saatnya Indonesia memiliki ship simulator sendiri dan tak mengandalkan barang luar negeri yang harganya sangat mahal,” ujar Kepala BBPPMPV BMTI, Supriyono, dikutip dari laman Vokasi Kemdikbud, Selasa lalu.

Shopee Indonesia

Ship simulator BBPPMPV BMTI berguna sebagai tempat praktikum siswa dan diklat guru. Pengembang ship simulator, Dwi Wahyu Widiastuti, menjelaskan manfaat inovasi tersebut.

“Sejauh ini manfaat ship simulator digunakan sebagai alat praktik guru dan siswa Jurusan Nautika untuk olah gerak kapal,” tutur Dwi.

Ship simulator juga digunakan untuk diklat guru Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim dalam pengembangan software. Selain itu, ship simulator menjadi fasilitas untuk siswa PKL berlatih pengembangan perangkat lunak dan gim.

Melalui inovasi ini, siswa dapat mengoperasikan ship simulator di ruang kendali. Terdapat beberapa bagian dari ship simulator, seperti real time control system.

Siswa diperlihatkan tiga layar yang terdiri atas layar sonar untuk mengukur kedalaman laut, layar kompas/GPS, serta layar radar. Hal menarik lainnya dari ship simulator adalah terdapat pengalaman bermain sekaligus belajar karena difasilitasi game play.

Selain ruang kemudi, terdapat juga ruang instruktur. Di ruang instruktur itulah guru dapat memberikan arahan kepada siswa dalam mengoperasikan kapal.

Ship simulator yang didesain dengan multi display tersebut juga bisa menghadirkan visualisasi berbagai macam pelabuhan. Pelabuhan di Indonesia di ship simulator adalah Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Banda Neira, Pelabuhan Benoa, dan Pelabuhan Tanjung Perak.

Selain itu, guru yang berada di ruang instruktur dapat memberikan arahan kapan kapal berlayar dan berhenti. Suasana yang ditampilkan tidak hanya cerah, tetapi instruktur dapat mengetes kemampuan siswa dalam mengoperasikan kapal saat hujan dan ombak besar.

Ship simulator ala BMTI dibuat hanya dalam kurun waktu 8 bulan. Atas dukungan siswa SMK, ship simulator vokasi tidak kalah dengan ship simulator buatan luar negeri.

Terdapat 10 orang dalam tim pengembang pembuatan ship simulator yang dimulai sejak Mei 2021 ini. Siswa SMK yang turut berpartisipasi adalah siswa Jurusan Pengembangan Perangkat Lunak dan Gim (PPLG), Jurusan Teknik Komputer Jaringan (TKJ), serta Jurusan Elektronika.

“Siswa SMK Jurusan PPLG membantu saya pada bagian pembuatan software. Siswa TKJ membantu saya pada bagian pemasangan jaringan komputer di kapal dari kapal ke ruang instruktur. Sementara itu, siswa elektronika pada bagian tombol komputer,” tutur Dwi.

Saat ini, simulator kapal sudah masuk dalam e-katalog nasional sehingga bisa dipesan oleh instansi yang membutuhkan. Supriyono berharap ship simulator ala BMTI tak hanya memenuhi kebutuhan pendidikan, melainkan juga mampu memenuhi kebutuhan industri. (medcom)

Blibli.com
Shopee Indonesia